Nasional

Tiga Jalur Alternatif Mudik untuk Antisipasi Banjir di Pantura Demak-Kudus

Sab, 30 Maret 2024 | 08:15 WIB

Tiga Jalur Alternatif Mudik untuk Antisipasi Banjir di Pantura Demak-Kudus

Ilustrasi kemacetan lalu lintas di jalan raya. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Beberapa waktu lalu Jalur Pantai Utara (Pantura) di Demak-Kudus sempat lumpuh terdampak banjir. Korlantas Polri pun menyiapkan tiga jalur alternatif untuk mengantisipasi jika terjadi banjir di jalur tersebut.


"Kalau nanti terjadi banjir di tempat yang sama (di) Demak-Kudus, kita sudah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk pengalihan arus," ujar Kepala Korlantas Polri Aan Suhanan, dikutip NU Online dari situs Humas Polri, Sabtu (30/3/2024). 


Ia menyebutkan tiga jalur alternatif tersebut. Jalur pertama yaitu melalui Sayung, Purwodadi, Blora, dan Rembang. Jalur kedua melalui Semarang, Kedungmundu, langsung ke Kudus. Lalu jalur alternatif ketiga melalui Semarang, Purwodadi, Blora, Rembang. 


Lebih lanjut, Aan mengaku sudah memetakan wilayah rawan bencana di sepanjang jalur Pantura. Pemetaan ini dilakukan untuk menyiapkan antisipasi.


"155 titik yang kita petakan rawan bencana, termasuk bencana banjir," ujarnya.


Terkait kondisi jalan di Demak-Kudus yang rusak akibat banjir beberapa waktu yang lalu, ia mengatakan saat ini masih proses perbaikan dan bisa dipastikan jalan akan bisa dilalui saat mudik nanti.


"Jalur pascabanjir, terutama di KM 41 sampai 45 terdampak sangat parah di Demak-Kudus, ya, itu dari PUPR sudah menjamin waktu pengerjaan perbaikan ini H-10 tadi sudah mantap sudah 95% kemantapannya, artinya bisa dilalui dengan baik," pungkasnya.


Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik Lebaran akan terjadi pada 5-8 April, sedangkan puncak arus balik akan terjadi pada 13-16 April.


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat agar bisa berangkat melakukan perjalanan mudik lebih awal sebelum puncak arus mudik 5-8 April 2024. Tujuannya untuk menghindari kepadatan pada saat puncak arus mudik.


"Puncak mudik yang tadi disampaikan H-4, H-3 dan H-2. Di hari-hari itu akan tinggi sekali. Karena itu, kita mengimbau sebagian masyarakat yang anak-anaknya sudah libur agar bisa mudik lebih awal," ujarnya. 


Menhub juga mengimbau warga agar menghindari penggunaan sepeda motor untuk kegiatan mudik dikarenakan risiko keselamatannya yang tinggi.


Ia menyarankan, masyarakat lebih baik memilih menggunakan transportasi umum atau mengambil keuntungan dari program mudik gratis yang ditawarkan Kementerian Perhubungan atau lembaga lainnya.