Nasional

Gus Yahya Ucapkan Selamat Harlah Ke-90 Ansor: GP Ansor adalah Pandu NU

Rab, 24 April 2024 | 17:45 WIB

Gus Yahya Ucapkan Selamat Harlah Ke-90 Ansor: GP Ansor adalah Pandu NU

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Chalil Staquf menyatakan bahwa Ansor adalah pandu atau penunjuk jalan bagi NU. Hal itu ia sampaikan di momen Harlah Ke-90 GP Ansor pada 24 April 2024.


"Gerakan Pemuda Ansor adalah pandu NU. Peretas jalan bagi langkah-langkah NU dalam merintis peradaban baru," kata Gus Yahya, Rabu (24/4/2024) di Jakarta.

 

Gus Yahya mendorong GP Ansor harus konsisten dalam menerapkan konstruksi gerakan yang lebih progresif. Sehingga dapat menjadi organisasi yang bermanfaat untuk maysrakat luas.


Gus Yahya mengucapkan selamat Harlah Ke-90 GP Ansor. "Selamat Harlah Ke-90 Gerakan Pemuda Ansor. Pagar baja gerakan kita," tegasnya.


Diketahui bahwa Harlah Ke-90 GP Ansor jatuh pada setiap 24 April 2024. Organisasi badan otonom kepemudaan Nahdlatul Ulama ini didirikan pada 24 April 1934 berdasarkan keputusan Muktamar Ke-9 NU di Banyuwangi, Jawa Timur.


Harlah Ke-90 GP Ansor dengan Gowes 90 KM

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menggelar gowes atau bersepeda santai sepanjang 90 kilometer dari Jakarta ke Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (21/04/2024).


Ketua Umum PP GP Ansor H Addin Jauharudin menjelaskan 90 tahun menandakan usia jam terbang, pengalaman, kelayakan, dan kiprah maksimal yang dimiliki GP Ansor bagi bangsa Indonesia.


"Kami semua awalnya dari nol (0) lahir tumbuh dan berkembang untuk perjuangan NU (bintang 9). Sampai saat ini kami adalah pandu bagi organisasi NU. Kami lahir menjadi elemen kinetik Nahdlatul Ulama," katanya.


Dijelaskan, gowes 90 kilometer memiliki rute Jakarta-Cibarusah dengan melewati 9 posko dan finish di komplek Pondok Al-Baqiyatus Solihat, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat. Pesantren ini didirikan KH Raden Ma'mun Nawawi yang masyhur dengan nama Mama Cibogo.


Addin mengatakan, garis akhir atau finis dari Gowes Ansor 90 Km di Pondok Pesantren Mama Cibogo karena merupakan lokasi ‘keramat’ bagi GP Ansor. Pesantren ini tak lain tempat berlatihnya para santri yang nantinya tergolong sebagai prajurit-prajurit tangguh pembela kedaulatan bangsa Indonesia, Laskar Hizbullah, cikal bakal Gerakan Pemuda Ansor.


Tanah perjuangan inilah yang menjadi inspirasi perjalanan PP GP Ansor. Tanah yang akan menjadi tujuan spiritual selama 90 kilometer perjalanan, yang dimulai dari kantor PP GP Ansor.


“Tanah keramat ini mengingatkan kita kembali untuk menjaring generasi muda Nahdlatul Ulama berkhidmat di GP Ansor, organisasi yang tumbuh karena Allah swt sehingga telah 90 tahun membersamai NU dan NKRI,” terangnya.