Khutbah I
Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±ŁĀ (Ł©Ć) ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±ŁŲ Ų§ŁŁŁŁ ŁŲ£ŁŁŲØŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁĀ
Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ł
ŁŲ§ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ł
ŁŲ§ Ų§ŲµŁŲ·ŁŁŁŲŁ Ų§ŁŲŖŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų³ŁŲØŁŲŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŲŁ Ų¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁ ŁŁŲŗŁŁŁŲ±Ł. Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł. Ų³ŁŲØŁŲŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŲ”Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ²ŁŲ§ŁŁŲ Ų³ŁŲØŁŲŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲØŁŁŲŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŲ§ŁŁŲ Ų³ŁŲØŁŲŁŲ§ŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŲ®ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲ§ŁŁŲ Ų³ŁŲØŁŲŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŁŲ±ŁĀ
Ų§ŁŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŲÆŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁŲ ŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ¦Ł Ł
ŁŲ²ŁŁŁŲÆŁŁŁŲ ŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁŁŲØŁŲŗŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł Ų³ŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁŁŁ. Ų³ŁŲØŁŲŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŲŁŲµŁŁŁ Ų«ŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ Ų£ŁŲ«ŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ. Ų§ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ§ Ų§ŁŁ Ų§ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŲŲÆŁ ŁŲ§ Ų“Ų±ŁŁ ŁŁŲ ŁŲ§Ų“ŁŲÆ Ų§Ł Ł
ŲŁ
ŲÆŲ§ Ų¹ŲØŲÆŁŁ ŁŲ±Ų³ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŲ Ų®ŁŲ±Ł ŁŁŲØŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ“ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŲ§.Ā
Ų§ŁŁŁ ŲµŁ ŁŲ³ŁŁ
Ų¹ŁŁ Ų³ŁŲÆŁŲ§ Ł
ŲŁ
ŲÆŲ ŁŲ¹ŁŁ Ų¢Ł Ų³ŁŲÆŁŲ§ Ł
ŲŁ
ŲÆŲ ŲµŁŲ§Ų© ŁŲ³ŁŲ§Ł
Ų§ ŲÆŲ§Ų¦Ł
ŁŁ Ł
ŲŖŁŲ§Ų²Ł
ŁŁ Ų§ŁŁ ŁŁŁ
Ų§ŁŲÆŁŁ. Ų§Ł
Ų§ ŲØŲ¹ŲÆĀ
ŁŁŲ§ Ų¹ŲØŲ§ŲÆ Ų§ŁŁŁ. Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§Ų²Ł Ų§ŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ. ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŲ²ŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁ ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲØŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŲ±ŁŲŁŁŲ§ ŁŁŁŁ Ų®ŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŁŁŁĀ
Hadirin, sidang jamaah shalat idul fitri hafidhakumullah,Ā
Kita baru saja berpisah dengan bulan Ramadhan. Ramadhan telah pergi, dan kita tak pernah tahu, apakah akan berjumpa lagi dengannya di tahun berikutnya atau tidak. Dalam menjalani Ramadhan, setidaknya ada dua kelompok jenis manusia yang perlu kami sampaikan.
Yang pertama adalah orang yang mengerti dan memenuhi hak-hak Ramadhan sebagaimana mestinya. Mereka puasa di siang harinya, beribadah di malam harinya, dan makan dari harta yang halal, menjauhi kemaksiatan yang dilarang oleh Allah subhanahu wa taāala. Mereka bersungguh-sungguh beribadah dengan tujuan meraih ridla Allah subhanahu wa taāala. Mereka adalah orang-orang yang pagi ini mendapatkan upah atas segala jerih payah yang mereka kerahkan.Ā
Kelompok orang dari jenis yang pertama ini adalah ahlullah. Mereka akan menjadi orang spesial di hadapan Allah pada waktu bumi ini sudah diganti bukan berbentuk bumi, langit sudah berganti tidak sebagaimana langit yang kita saksikan, dunia ini sudah rusak luluh lantak, di mana para manusia telah memasuki era baru akhirat. Hasil tanaman amal-amal hamba mulai ditampakkan, peluh keringat ibadah mereka selama di dunia akan dibayar gajinya dengan ganjaran yang berlipat ganda.
ŁŁŲ„ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ł
ŁŲ©Ł ŁŁŁ
ŁŁŁ Ų²ŁŲŁŲ²ŁŲŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł ŁŁŲ£ŁŲÆŁŲ®ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§Ų²Ł
Artinya: āDan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.ā (QS Ali Imran: 185)
Orang-orang yang beriman, menjalani puasa dengan baik, kelak akan tampak riang gembira, bersuka cita, menikmati anugerah yang begitu agung yaitu bisa memandang Allah subhanahu wa taāala:
ŁŁŲ¬ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ¦ŁŲ°Ł ŁŁŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŲ©ŁĀ
āWajah-wajah pada hari itu (hari kiamat) ada yang berseri-seri.ā
Ų„ŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§ŲøŁŲ±ŁŲ©ŁĀ
āKepada Tuhannyalah mereka melihat.ā (QS Al-Qiyamah 22-23)
Pada hari itu pula para malaikat gembira melihat orang-orang muāmin, mereka masuk ke surga dari semua pintu-pintu yang disediakan atas buah kesabaran mereka menahan hawa nafsu makan, minum, dan maksiat lain di bulan Ramadhan serta mereka juga sabar menjalankan ibadah malam dan ibadah lain, sehingga atas kesabaran mereka, dikatakan:
Ų³ŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŲµŁŲØŁŲ±ŁŲŖŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ¹ŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŲØŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ§Ų±Ł
Artinya: āMalaikat-malaikat itu mengucapkan (Kesejahteraan buat kalian) yakni pahala ini (berkat kesabaran kalian) sewaktu kalian di dunia (maka alangkah baiknya tempat kesudahan ini) akibat dari perbuatan kalian itu.ā (QS Ar-Raād: 24)Ā
AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, walillĆ¢hil hamdu
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyatakan, di dalam bulan Ramadhan ada lima hal yang tidak pernah diberikan kepada satu umat pun sebelum Nabi Muhammad ļ·ŗ yaitu pada malam pertama Ramadhan, Allah memandang kepada semua umat Muhammad. Barangsiapa pernah dipandang oleh Allah, tidak pernah disiksa selamanya. Kedua, mulut orang yang berpuasa ketika memasuki sore hari, baunya secara hakikat, menjadi lebih harum daripada minyak kasturi. Ketiga, setiap sehari semalam, selama Ramadhan, para malaikat memintakan ampunan kepada Allah subhanahu wa taāala. Keempat, Allah bersabda kepada surga, āPersiapkan tempatmu, hiasilah dirimu dengan perhiasan yang indah untuk hamba-Ku yang meluangkan diri meninggalkan kerepotan atau hiruk pikuk duniawi, kemudia sibuk menuju kepada kemurahan-Ku.āĀ
Dan ini yang paling penting, Hadirin. Yang kelima, pada malam terakhir bulan Ramadhan, Allah mengampuni dosa mereka semua.Ā
Mendengar Rasulullah ļ·ŗ menyatakan tentang pengampunan dosa ini, salah satu sahabat lalu bertanya kepada Baginda Nabi ļ·ŗ:Ā
ŁŁŲ§ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁŲÆŁŲ±ŁŲĀ
āApakah karena mereka memperoleh malam lailatul qadar, Ya Rasul?ā
ŁŁŲ§ŁŁ : ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ±Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ±ŁŲŗŁŁŁŲ§ Ł
ŁŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŲ¬ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
ŁĀ
Rasul menjawab: āBukan, apakah kamu tidak melihat para karyawan yang sedang bekerja? Ketika mereka telah menyelesaikan tugas mereka, tentu mereka akan mendapatkan gajian. (Syuāabul Iman: 3331)
Pada intinya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qurāan:
ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ³Ł Ł
ŁŲ§ Ų£ŁŲ®ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŲ©Ł Ų£ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ Ų¬ŁŲ²ŁŲ§Ų”Ł ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁĀ
Artinya: āTak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.ā (QS As-Sajdah: 17)Ā
AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, walillĆ¢hil hamdu
Kelompok atau jenis manusia yang kedua adalah orang-orang yang tidak menghormati Ramadhan dengan baik. Kelompok ini dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah orang-orang yang tidak mengindahkan perintah Allah atas dasar sombong. Merea tidak mau puasa dan lain sebagainya karena tidak percaya kepada perintah Al-Qurāan dengan faktor keangkuhan di hati mereka. Orang-orang yang seperti ini, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al-Qurāan:
Ā Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŁŲØŁŁŲ§ ŲØŁŲ¢ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŁŁŲØŁŲ±ŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲŖŁŁŲŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŲØŁŁŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ
ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲÆŁŲ®ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¬Ł Ų§ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŁ Ų³ŁŁ
ŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ§Ų·Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ¬ŁŲ±ŁŁ
ŁŁŁŁ
Artinya: āSesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS Al-Aāraf: 40)
Ā Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲŖŁŁŁŲØŁŲ±ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲŖŁŁ Ų³ŁŁŁŲÆŁŲ®ŁŁŁŁŁŁ Ų¬ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲÆŁŲ§Ų®ŁŲ±ŁŁŁŁĀ
Artinya: āSesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS Al-Muāmin:60)
Satu kelompok lagi adalah orang-orang yang tidak berpuasa, tidak memenuhi hak-hak Ramadhan dengan baik namun tidak didasari dengan kesombongan. Mereka orang-orang yang sembrono dalam menjalani hidup namun dalam hati mereka tertancap keyakinan bahwa yang mereka lakukan adalah kesalahan, maksiyat kepada Allah, akan tetapi mereka merasa kalah dengan serangan nafsu amarah mereka, mereka adalah termasuk orang yang lemah.Ā
ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŁŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų¶ŁŲ¹ŁŁŁŁŲ§Ā
Artinya: āManusia diciptakan dalam keadaan lemah.ā (QS An-Nisaā: 28)Ā
Pada kelompok ini, ketika mereka meninggalkan kewajiban puasa, misalnya, mereka sembari bermunajat kepada Allah, āYa Allah, saya sedang sembrono, tidak mengindahkan perintah-Mu, kami kalah dengan godaan hawa nafsu, godaan saya teramat berat, semoga Engkau mengampuni kami, terimalah tobat kami.ā Maka, tidak diragukan lagi, Allah pasti akan mengampuni mereka sebab Allah maha pengampun, meskipun kewajiban seperti qadla puasa dan lain sebagainya tetap harus dijalankan.
Pada satu hadits Qudsi shahih, Allah berfirman:
Ų£ŁŲ°ŁŁŲØ Ų¹ŲØŁŲÆŁ Ų°ŁŁŁŲØŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ: Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŲ±Ł ŁŁŁ Ų°ŁŁŁŲØŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ¹Ų§ŁŁ: Ų£ŁŲ°ŁŁŁŲØŁ Ų¹ŲØŲÆŁŁ Ų°ŁŁŁŲØŁŲ§Ų ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ų£ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŲ§ ŁŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ°ŁŁŁŁŲØŁŲ ŁŁŁŁŲ£ŁŲ®ŁŲ°Ł ŲØŁŲ§ŁŲ°ŁŁŁŲØŁŲ Ų«ŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŲØŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ: Ų£ŁŁŁ Ų±ŲØŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁ Ų°ŁŁŁŲØŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŲØŲ§Ų±Ł ŁŲŖŲ¹Ų§ŁŁ: Ų£ŁŲ°ŁŁŁŲØŁ Ų¹ŲØŲÆŁŁ Ų°ŁŁŁŲØŁŲ§Ų ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŲ§ ŁŁŲŗŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ°ŁŁŁŲØŁŲ ŁŁŁŁŲ£Ų®ŁŲ°Ł ŲØŁŲ§ŁŲ°ŁŁŁŁŲØŁŲ Ų«ŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŲØŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ: Ų£ŁŁ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŲŗŁŁŲ±Ł ŁŁŁ Ų°ŁŁŲØŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁ: Ų£ŁŲ°ŁŁŁŲØŁ Ų¹ŁŲØŲÆŁŁ Ų°ŁŁŲØŁŲ§Ų ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŲ§ ŁŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ°ŁŁŁŁŲØŁŲ ŁŁŁŁŲ£ŁŲ®ŁŲ°Ł ŲØŁŲ§ŁŲ°ŁŁŁŲØŁŲ ŁŲÆ ŲŗŁŁŁŲ±ŁŲŖŁ ŁŁŲ¹ŁŲØŁŲÆŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁ Ł
ŁŲ§ Ų“ŁŲ§Ų”ŁĀ
Artinya: āAda hamba-Ku yang melaksanakan dosa, lalu ia berdoa āYa Allah, ampunilah dosa kamiā, lalu Allah bersabda lagi, ada hamba-Ku yang melaksanakan dosa, ia sadar, tahu bahwa dia punya Tuhan yang maha mengampuni dosa, ia melakukan dosa lagi, ia berdoa lagi, āYa Allah, ampunilah dosa kamiā, lalu ia berdoa āYa Allah, ampunilah dosa kamiā, lalu Allah bersabda lagi, ada hamba-Ku yang melaksanakan dosa, ia sadar, tahu bahwa dia punya Tuhan yang maha mengampuni dosa, ia melakukan dosa lagi, ia berdoa lagi, āYa Allah, ampunilah dosa kamiā, Aku ampuni hamba-Ku, maka lakukan apa saja yang ia mau.ā (Muttafaq āalaih)
Hal penting yang perlu dicatat pada hadits ini adalah jika ada hamba melaksanakan dosa dengan diikuti perasaan diawasi oleh Allah selalu dan kemudian menyesali, tiba-tiba mengulangi lagi dan seterusnya, namun ia selalu meminta ampun kepada Allah seraya merasa bersalah dan meyakini bahwa Allah maha pengampun, Allah akan mengampuni mereka.Ā
Dosa yang sangat besar adalah apabila ada orang bermaksiat kepada Allah namun motifnya ia sombong kepada Allah, tidak mau merunduk dan mengakui kesalahannya kepada Allah, padahal nyata-nyata yang ia kerjakan adalah kesalahan, dosa yang seperti ini sangat berbahaya.Ā
Berbeda apabila dalam hati kecil selalu merasa bersalah, namun terkadang tergelincir secara berulang-ulang dan meminta ampun, gelisah, menyesal dan bertobat terus, walaupun berulang, akan diampuni Allah, karena memang manusia tempatnya kelemahan. Ia tidak bisa membentengi pribadinya masing-masing secara seratus persen. Masing-masing sesuai dengan kekuatan iman yang tidak sama.Ā
AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, walillĆ¢hil hamdu
Pada pagi yang sangat indah ini, kami mengajak kepada saudara-saudara sekalian. Marilah kita mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan berupa kita bisa menjalankan puasa sebulan penuh beserta ibadah malam-malamnya. Kita patut bergembira atas anugerah dan rahmat Allah tersebut.Ā
ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲØŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŲ±ŁŲŁŁŲ§Ā
Artinya: āKatakanlah Wahai Muhammad āDengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembiraā (QS Yunus: 85)Ā
Apabila di antara kita ada yang tidak memenuhi Ramadhan dengan sebaik-baiknya, marilah kita bermunajat kepada Allah, memohon ampun kepada Allah, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Sebagai konskwensinya, secara syariat, apabila ada yang meinggalkan puasa, seharusnya puasa yang ditinggalkan untuk diqadla atau diganti puasa pada hari yang lain.Ā
Mari kita berdoa, semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan, taufiq, hidayah serta inayah-Nya supaya kita dan keluarga kita selalu menjadi orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, pada puncaknya, kelak saat kita akan menghadap Allah sang Pencipta, kita akan meninggalkan dunia ini dengan husnul khatimah, amin.Ā
Ų¬Ų¹ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŲ„ŁŲ§ŁŁ
Ł
Ł Ų§ŁŲ¹Ų§Ų¦ŲÆŁŁ ŁŲ§ŁŁŲ§Ų¦Ų²ŁŁ ŁŲ§ŁŁ
ŁŲØŁŁŁŁ ŁŁ Ų¹Ų§Ł
ŁŲ£ŁŲŖŁ
ŲØŲ®ŁŲ±. Ų¢Ł
ŁŁĀ
ŲØŲ³Ł
Ų§ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŲŁ
Ł Ų§ŁŲ±ŲŁŁ
Ų ŁŁŲ³ŁŲ§Ų±ŁŲ¹ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁ Ł
ŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ł
ŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł Ų¹ŁŲ±ŁŲ¶ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲ¶Ł Ų£ŁŲ¹ŁŲÆŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ. ŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŁŲØŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŲ§Ų±ŁŲŁŁ
Ų” ŁŁŲ£ŁŁŁŲŖŁ Ų®ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§ŲŁŁ
ŁŁŁŁŁ.Ā
Khutbah II
Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±(Ł„Ć) ŁŲ§ Ų§ŁŁ Ų§ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŲ§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±Ų Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ± ŁŁŁŁ Ų§ŁŲŁ
ŲÆĀ
Ų§ŁŲŁ
ŲÆ ŁŁŁ Ų§ŁŲ°Ł ŁŲŲÆŁ ŲµŲÆŁ ŁŲ¹ŲÆŁ ŁŲ§Ų¹Ų² Ų¬ŁŲÆŁ ŁŁŲ²Ł
Ų§ŁŲ§ŲŲ²Ų§ŲØ ŁŲ¹ŲÆŁ ŁŁŲ§ ŲŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲ© Ų§ŁŲ§ ŲØŲ§ŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲµŁ ŁŲ³ŁŁ
Ų¹ŁŁ Ų³ŁŲÆŁŲ§ Ł
ŲŁ
ŲÆ ŲµŲ§ŲŲØ ŁŁŲ² Ų§ŁŲ±ŲŁ
Ų© ŁŲ¹ŁŁ Ų¢ŁŁ ŁŲµŲŲØŁ ŁŁ
Ł ŁŲ§ŁŲ§ŁŲ Ų§Ł
Ų§ ŲØŲ¹ŲÆŁŲ ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ§ Ų§ŁŲŲ§Ų¶Ų±ŁŁ Ų§ŲŖŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ Ų§ŲŖŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŲŁ ŲŖŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁ
ŁŲŖŁ Ų§ŁŲ§ ŁŲ§ŁŲŖŁ
Ł
Ų³ŁŁ
ŁŁ. ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŁ ŁŲŖŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŲ±ŁŁ
ŁŲ§ŁŲ¹ŲµŲ± Ų§Ł Ų§ŁŲ§ŁŲ³Ų§Ł ŁŁŁ Ų®Ų³Ų± Ų§ŁŲ§ Ų§ŁŲ°ŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŲ§ ŁŲ¹Ł
ŁŁŲ§ Ų§ŁŲµŲ§ŁŲŲ§ŲŖ ŁŲŖŁŲ§ŲµŁŲ§ ŲØŲ§ŁŲŁ ŁŲŖŁŲ§ŲµŁŲ§ ŲØŲ§ŁŲµŲØŲ±. Ų§ŁŁŁŁ
Ų§ŲŗŁŲ± ŁŁŁ
Ų³ŁŁ
ŁŁ ŁŲ§ŁŁ
Ų³ŁŁ
Ų§ŲŖ ŁŲ§ŁŁ
Ų¤Ł
ŁŁŁ ŁŲ§ŁŁ
Ų¤Ł
ŁŲ§ŲŖ Ų§ŁŲ§ŲŁŲ§Ų” Ł
ŁŁŁ
ŁŲ§ŁŲ§Ł
ŁŲ§ŲŖŲ Ų§ŁŁŁŁ
Ų§Ų¹Ų² Ų§ŁŲ§Ų³ŁŲ§Ł
ŁŲ§ŁŁ
Ų³ŁŁ
ŁŁ ŁŲ§ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ±Ų© ŁŲ§ŁŲøŲ§ŁŁ
ŁŁ. Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲ§ ŲŖŲ³ŁŲ· Ų¹ŁŁŁŲ§ ŲØŲ°ŁŁŲØŁŲ§ Ł
Ł ŁŲ§ ŁŲ®Ų§ŁŁ ŁŁŲ§ ŁŲ±ŲŁ
ŁŲ§. Ų§ŁŁŁŁ
Ų§Ų¬Ų¹Ł ŲØŁŲÆŲŖŁŲ§ Ų§ŁŲÆŁŁŁŲ³ŁŲ§ ŲØŁŲÆŲ© Ų·ŁŲØŲ© ŲŖŲ¬Ų±Ł ŁŁŁŲ§ Ų§ŲŁŲ§Ł
Ł ŁŲ±Ų³ŁŁŁŲ ŲØŲ±ŲŁ
ŲŖŁ ŁŲ§ Ų§Ų±ŲŁ
Ų§ŁŲ±Ų§ŲŁ
ŁŁ.Ā
ŁŁŲ§ Ų¹ŲØŲ§ŲÆ Ų§ŁŁŁ Ų§Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ£Ł
Ų± ŲØŲ§ŁŲ¹ŲÆŁ ŁŲ§ŁŲ§ŲŲ³Ų§Ł ŁŲ§ŁŲŖŲ§Ų” Ų°Ł Ų§ŁŁŲ±ŲØŁ ŁŁŁŁŁ Ų¹Ł Ų§ŁŁŲŲ“Ų§Ų” ŁŲ§ŁŁ
ŁŁŲ± ŁŁŲ°ŁŲ± Ų§ŁŁŁ Ų£ŁŲØŲ±
Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyah, SemarangĀ