Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Mengevaluasi Capaian Ramadhan Kita

Sel, 4 Juni 2019 | 04:30 WIB

Khutbah Idul Fitri: Mengevaluasi Capaian Ramadhan Kita

Khutbah Idul Fitri: Mengevaluasi Capaian Ramadhan Kita. (Ilistrasi: NU Online/Freepik)

Khutbah I
 
Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’Ā (Ł©Ć—) Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’ŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡ ŁŲ£ŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’ ŁˆŁŽŁ„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁĀ 
Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ł…ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł‚ŁŽŲØŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ų±ŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł Ł…ŁŽŲ§ Ų§ŲµŁ’Ų·ŁŽŁ„ŁŽŲ­ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ‡ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ ŁŁŽŲµŁŽŁŁŽŲ­ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŽ ŁˆŁŽŲŗŁŽŁŁŽŲ±ŁŽ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’ ŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’ ŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’. Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų±ŁŽŲØŁŁ‘ŁŠŁ’ Ł…ŁŁ„Ł’Ų”ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŁŠŁ’Ų²ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³ŁŽŲØŁ‘ŁŽŲ­Ł ŁŁŁ‰Ł’ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ł…ŁŽŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų§ŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŽŁ„ŁŽ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ†ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’Ā 
Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„Ł„Ł‡Ł Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ‹Ų§ ŁŠŁŁƒŁŽŲ§ŁŁŁŠŁ’ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŁŠŁŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ¦Ł Ł…ŁŽŲ²ŁŁŠŁ’ŲÆŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŗŁŁŠŁ’ Ł„ŁŲ¬ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŲ¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł Ų³ŁŁ„Ł’Ų·ŁŽŲ§Ł†ŁŁƒŁŽ. Ų³ŁŲØŁ’Ų­ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŲ§ Ų£ŁŲ­Ł’ŲµŁŁŠŁ’ Ų«ŁŽŁ†ŁŽŲ§Ų”Ł‹ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ«Ł’Ł†ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁƒŁŽ. Ų§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ Ų§Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲ­ŲÆŁ‡ Ł„Ų§ Ų“Ų±ŁŠŁƒ Ł„Ł‡ŲŒ ŁˆŲ§Ų“Ł‡ŲÆ Ų§Ł† Ł…Ų­Ł…ŲÆŲ§ Ų¹ŲØŲÆŁŁ‡ ŁˆŲ±Ų³ŁˆŁ„ŁŁ‡ ŁˆŁŽŲµŁŽŁŁŁŠŁŁ‘Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ Ų®ŁŠŲ±Ł Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘ Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁ„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŲØŁŽŲ“ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ų±ŁŽŲ§.Ā 
Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲµŁ„ ŁˆŲ³Ł„Ł… Ų¹Ł„Ł‰ Ų³ŁŠŲÆŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆŲŒ ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ Ų¢Ł„ Ų³ŁŠŲÆŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆŲŒ ŲµŁ„Ų§Ų© ŁˆŲ³Ł„Ų§Ł…Ų§ ŲÆŲ§Ų¦Ł…ŁŠŁ† Ł…ŲŖŁ„Ų§Ų²Ł…ŁŠŁ† Ų§Ł„Ł‰ ŁŠŁˆŁ… Ų§Ł„ŲÆŁŠŁ†. Ų§Ł…Ų§ ŲØŲ¹ŲÆĀ 
ŁŁŠŲ§ Ų¹ŲØŲ§ŲÆ Ų§Ł„Ł„Ł‡. Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’Ł†ŁŁŠ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų¹ŁŽŲ²Ł‘ŁŽ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł‚ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ„ŁŒ Ł‚ŁŁ„Ł’ ŲØŁŁŁŽŲ¶Ł’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲØŁŲ±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŁŁŽŲØŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ ŁŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŁŁ’Ų±ŁŽŲ­ŁŁˆŲ§ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŒ Ł…ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ†ŁŽĀ 
Hadirin, sidang jamaah shalat idul fitri hafidhakumullah,Ā 
 
Kita baru saja berpisah dengan bulan Ramadhan. Ramadhan telah pergi, dan kita tak pernah tahu, apakah akan berjumpa lagi dengannya di tahun berikutnya atau tidak. Dalam menjalani Ramadhan, setidaknya ada dua kelompok jenis manusia yang perlu kami sampaikan.
 
Yang pertama adalah orang yang mengerti dan memenuhi hak-hak Ramadhan sebagaimana mestinya. Mereka puasa di siang harinya, beribadah di malam harinya, dan makan dari harta yang halal, menjauhi kemaksiatan yang dilarang oleh Allah subhanahu wa taā€™ala. Mereka bersungguh-sungguh beribadah dengan tujuan meraih ridla Allah subhanahu wa taā€™ala. Mereka adalah orang-orang yang pagi ini mendapatkan upah atas segala jerih payah yang mereka kerahkan.Ā 
 
Kelompok orang dari jenis yang pertama ini adalah ahlullah. Mereka akan menjadi orang spesial di hadapan Allah pada waktu bumi ini sudah diganti bukan berbentuk bumi, langit sudah berganti tidak sebagaimana langit yang kita saksikan, dunia ini sudah rusak luluh lantak, di mana para manusia telah memasuki era baru akhirat. Hasil tanaman amal-amal hamba mulai ditampakkan, peluh keringat ibadah mereka selama di dunia akan dibayar gajinya dengan ganjaran yang berlipat ganda.
 
ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲŖŁŁˆŁŽŁŁ‘ŁŽŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŲ¬ŁŁˆŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©Ł ŁŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų²ŁŲ­Ł’Ų²ŁŲ­ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŲÆŁ’Ų®ŁŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ
Artinya: ā€œDan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.ā€ (QS Ali Imran: 185)
 
Orang-orang yang beriman, menjalani puasa dengan baik, kelak akan tampak riang gembira, bersuka cita, menikmati anugerah yang begitu agung yaitu bisa memandang Allah subhanahu wa taā€™ala:
 
ŁˆŁŲ¬ŁŁˆŁ‡ŁŒ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽŲ¦ŁŲ°Ł Ł†ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŽŲ©ŁŒĀ 
ā€œWajah-wajah pada hari itu (hari kiamat) ada yang berseri-seri.ā€
 
Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ§ŲøŁŲ±ŁŽŲ©ŁŒĀ 
ā€œKepada Tuhannyalah mereka melihat.ā€ (QS Al-Qiyamah 22-23)
 
Pada hari itu pula para malaikat gembira melihat orang-orang muā€™min, mereka masuk ke surga dari semua pintu-pintu yang disediakan atas buah kesabaran mereka menahan hawa nafsu makan, minum, dan maksiat lain di bulan Ramadhan serta mereka juga sabar menjalankan ibadah malam dan ibadah lain, sehingga atas kesabaran mereka, dikatakan:
 
Ų³ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…ŁŒ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŲØŁŽŲ±Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŁŁŽŁ†ŁŲ¹Ł’Ł…ŁŽ Ų¹ŁŁ‚Ł’ŲØŁŽŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŲ§Ų±Ł
Artinya: ā€œMalaikat-malaikat itu mengucapkan (Kesejahteraan buat kalian) yakni pahala ini (berkat kesabaran kalian) sewaktu kalian di dunia (maka alangkah baiknya tempat kesudahan ini) akibat dari perbuatan kalian itu.ā€ (QS Ar-Raā€™d: 24)Ā 
 
AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, walillĆ¢hil hamdu
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyatakan, di dalam bulan Ramadhan ada lima hal yang tidak pernah diberikan kepada satu umat pun sebelum Nabi Muhammad ļ·ŗ yaitu pada malam pertama Ramadhan, Allah memandang kepada semua umat Muhammad. Barangsiapa pernah dipandang oleh Allah, tidak pernah disiksa selamanya. Kedua, mulut orang yang berpuasa ketika memasuki sore hari, baunya secara hakikat, menjadi lebih harum daripada minyak kasturi. Ketiga, setiap sehari semalam, selama Ramadhan, para malaikat memintakan ampunan kepada Allah subhanahu wa taā€™ala. Keempat, Allah bersabda kepada surga, ā€œPersiapkan tempatmu, hiasilah dirimu dengan perhiasan yang indah untuk hamba-Ku yang meluangkan diri meninggalkan kerepotan atau hiruk pikuk duniawi, kemudia sibuk menuju kepada kemurahan-Ku.ā€Ā 
 
Dan ini yang paling penting, Hadirin. Yang kelima, pada malam terakhir bulan Ramadhan, Allah mengampuni dosa mereka semua.Ā 
 
Mendengar Rasulullah ļ·ŗ menyatakan tentang pengampunan dosa ini, salah satu sahabat lalu bertanya kepada Baginda Nabi ļ·ŗ:Ā 
 
ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁ‡ŁŁŠŁŽ Ł„ŁŽŁŠŁ’Ł„ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲÆŁŽŲ±ŁŲŸĀ 
ā€œApakah karena mereka memperoleh malam lailatul qadar, Ya Rasul?ā€
 
Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ : Ł„ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ±ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ§Ł„Ł ŁŠŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ±ŁŽŲŗŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŁŁ‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŲ¬ŁŁˆŁ’Ų±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’Ā 
Rasul menjawab: ā€œBukan, apakah kamu tidak melihat para karyawan yang sedang bekerja? Ketika mereka telah menyelesaikan tugas mereka, tentu mereka akan mendapatkan gajian. (Syuā€™abul Iman: 3331)
 
Pada intinya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qurā€™an:
ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŒ Ł…ŁŽŲ§ Ų£ŁŲ®Ł’ŁŁŁŠŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ†Ł’ Ł‚ŁŲ±Ł‘ŁŽŲ©Ł Ų£ŁŽŲ¹Ł’ŁŠŁŁ†Ł Ų¬ŁŽŲ²ŁŽŲ§Ų”Ł‹ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŁˆŲ§ ŁŠŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽĀ 
Artinya: ā€œTak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.ā€ (QS As-Sajdah: 17)Ā 
 
AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, walillĆ¢hil hamdu
 
Kelompok atau jenis manusia yang kedua adalah orang-orang yang tidak menghormati Ramadhan dengan baik. Kelompok ini dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah orang-orang yang tidak mengindahkan perintah Allah atas dasar sombong. Merea tidak mau puasa dan lain sebagainya karena tidak percaya kepada perintah Al-Qurā€™an dengan faktor keangkuhan di hati mereka. Orang-orang yang seperti ini, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al-Qurā€™an:
 
Ā Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁƒŁŽŲ°Ł‘ŁŽŲØŁŁˆŲ§ ŲØŁŲ¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ§ ŲŖŁŁŁŽŲŖŁ‘ŁŽŲ­Ł Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŲØŁ’ŁˆŁŽŲ§ŲØŁ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁ„ŁŲ¬ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ…ŁŽŁ„Ł ŁŁŁŠ Ų³ŁŽŁ…Ł‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŁŠŁŽŲ§Ų·Ł ŁˆŁŽŁƒŁŽŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ł†ŁŽŲ¬Ł’Ų²ŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¬Ł’Ų±ŁŁ…ŁŁŠŁ†ŁŽ
Artinya: ā€œSesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS Al-Aā€™raf: 40)
 
Ā Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŠŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŁƒŁ’ŲØŁŲ±ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲŖŁŁŠ Ų³ŁŽŁŠŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¬ŁŽŁ‡ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŲÆŁŽŲ§Ų®ŁŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽĀ 
Artinya: ā€œSesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS Al-Muā€™min:60)
 
Satu kelompok lagi adalah orang-orang yang tidak berpuasa, tidak memenuhi hak-hak Ramadhan dengan baik namun tidak didasari dengan kesombongan. Mereka orang-orang yang sembrono dalam menjalani hidup namun dalam hati mereka tertancap keyakinan bahwa yang mereka lakukan adalah kesalahan, maksiyat kepada Allah, akan tetapi mereka merasa kalah dengan serangan nafsu amarah mereka, mereka adalah termasuk orang yang lemah.Ā 
 
ŁˆŁŽŲ®ŁŁ„ŁŁ‚ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁ†Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų¶ŁŽŲ¹ŁŁŠŁŁ‹Ų§Ā 
 
Artinya: ā€œManusia diciptakan dalam keadaan lemah.ā€ (QS An-Nisaā€™: 28)Ā 
 
Pada kelompok ini, ketika mereka meninggalkan kewajiban puasa, misalnya, mereka sembari bermunajat kepada Allah, ā€œYa Allah, saya sedang sembrono, tidak mengindahkan perintah-Mu, kami kalah dengan godaan hawa nafsu, godaan saya teramat berat, semoga Engkau mengampuni kami, terimalah tobat kami.ā€ Maka, tidak diragukan lagi, Allah pasti akan mengampuni mereka sebab Allah maha pengampun, meskipun kewajiban seperti qadla puasa dan lain sebagainya tetap harus dijalankan.
 
Pada satu hadits Qudsi shahih, Allah berfirman:
 
Ų£ŁŽŲ°Ł†ŁŽŲØ Ų¹ŲØŁ’ŲÆŁŒ Ų°ŁŽŁ†Ł’ŲØŁ‹Ų§ ŁŁ‚Ų§Ł„ŁŽ: Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲŗŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁŠ Ų°ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲŖŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¹Ų§Ł„Ł‰: Ų£ŁŽŲ°Ł’Ł†ŁŽŲØŁŽ Ų¹ŲØŲÆŁŁŠ Ų°ŁŽŁ†Ł’ŲØŁ‹Ų§ŲŒ ŁŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŁ… Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł‹Ų§ ŁŠŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ų°Ł‘ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŒ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ£Ł’Ų®ŁŲ°Ł ŲØŁŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŽŁ†ŲØŁŲŒ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§ŲÆŁŽ ŁŁŽŲ£ŁŽŲ°Ł’Ł†ŁŽŲØŁŽŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų£ŁŽŁŠŁ’ Ų±ŲØŁ‘Ł Ų§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁŠ Ų°ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲŖŲØŲ§Ų±Łƒ ŁˆŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰: Ų£ŁŽŲ°Ł’Ł†ŁŽŲØŁŽ Ų¹ŲØŲÆŁŁŠ Ų°ŁŽŁ†Ł’ŲØŁ‹Ų§ŲŒ ŁŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŁ…ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł‹Ų§ ŁŠŁŽŲŗŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ų°Ł‘ŁŽŁ†ŲØŁŽŲŒ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ£Ų®ŁŲ°Ł ŲØŁŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŲŒ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§ŲÆŁŽ ŁŁŽŲ£ŁŽŲ°Ł’Ł†ŁŽŲØŁŽŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų£ŁŽŁŠ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§ŲŗŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁŠ Ų°ŁŽŁ†ŲØŁŠŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲŖŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„Ł‰: Ų£ŁŽŲ°Ł’Ł†ŁŽŲØŁŽ Ų¹ŁŽŲØŲÆŁŁŠ Ų°ŁŽŁ†ŲØŁ‹Ų§ŲŒ ŁŲ¹ŁŽŁ„ŁŁ…ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł‹Ų§ ŁŠŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ų°Ł‘ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽŲŒ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ£Ł’Ų®ŁŲ°Ł ŲØŁŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŽŁ†ŲØŁŲŒ Ł‚ŲÆ ŲŗŁŽŁŁŽŲ±Ł’ŲŖŁ Ł„ŁŲ¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁŠ ŁŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŁŁ’Ų¹ŁŽŁ„Ł’ Ł…ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽĀ 
Artinya: ā€œAda hamba-Ku yang melaksanakan dosa, lalu ia berdoa ā€˜Ya Allah, ampunilah dosa kamiā€™, lalu Allah bersabda lagi, ada hamba-Ku yang melaksanakan dosa, ia sadar, tahu bahwa dia punya Tuhan yang maha mengampuni dosa, ia melakukan dosa lagi, ia berdoa lagi, ā€˜Ya Allah, ampunilah dosa kamiā€™, lalu ia berdoa ā€˜Ya Allah, ampunilah dosa kamiā€™, lalu Allah bersabda lagi, ada hamba-Ku yang melaksanakan dosa, ia sadar, tahu bahwa dia punya Tuhan yang maha mengampuni dosa, ia melakukan dosa lagi, ia berdoa lagi, ā€˜Ya Allah, ampunilah dosa kamiā€™, Aku ampuni hamba-Ku, maka lakukan apa saja yang ia mau.ā€ (Muttafaq ā€˜alaih)
 
Hal penting yang perlu dicatat pada hadits ini adalah jika ada hamba melaksanakan dosa dengan diikuti perasaan diawasi oleh Allah selalu dan kemudian menyesali, tiba-tiba mengulangi lagi dan seterusnya, namun ia selalu meminta ampun kepada Allah seraya merasa bersalah dan meyakini bahwa Allah maha pengampun, Allah akan mengampuni mereka.Ā 
 
Dosa yang sangat besar adalah apabila ada orang bermaksiat kepada Allah namun motifnya ia sombong kepada Allah, tidak mau merunduk dan mengakui kesalahannya kepada Allah, padahal nyata-nyata yang ia kerjakan adalah kesalahan, dosa yang seperti ini sangat berbahaya.Ā 
 
Berbeda apabila dalam hati kecil selalu merasa bersalah, namun terkadang tergelincir secara berulang-ulang dan meminta ampun, gelisah, menyesal dan bertobat terus, walaupun berulang, akan diampuni Allah, karena memang manusia tempatnya kelemahan. Ia tidak bisa membentengi pribadinya masing-masing secara seratus persen. Masing-masing sesuai dengan kekuatan iman yang tidak sama.Ā 
 
AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, AllĆ¢hu akbar, walillĆ¢hil hamdu
Pada pagi yang sangat indah ini, kami mengajak kepada saudara-saudara sekalian. Marilah kita mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan berupa kita bisa menjalankan puasa sebulan penuh beserta ibadah malam-malamnya. Kita patut bergembira atas anugerah dan rahmat Allah tersebut.Ā 
 
Ł‚ŁŁ„Ł’ ŲØŁŁŁŽŲ¶Ł’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲØŁŲ±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŁŁŽŲØŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ ŁŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŁŁ’Ų±ŁŽŲ­ŁŁˆŲ§Ā 
Artinya: ā€œKatakanlah Wahai Muhammad ā€˜Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembiraā€ (QS Yunus: 85)Ā 
 
Apabila di antara kita ada yang tidak memenuhi Ramadhan dengan sebaik-baiknya, marilah kita bermunajat kepada Allah, memohon ampun kepada Allah, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Sebagai konskwensinya, secara syariat, apabila ada yang meinggalkan puasa, seharusnya puasa yang ditinggalkan untuk diqadla atau diganti puasa pada hari yang lain.Ā 
 
Mari kita berdoa, semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan, taufiq, hidayah serta inayah-Nya supaya kita dan keluarga kita selalu menjadi orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, pada puncaknya, kelak saat kita akan menghadap Allah sang Pencipta, kita akan meninggalkan dunia ini dengan husnul khatimah, amin.Ā 
 
Ų¬Ų¹Ł„Ł†Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲ„ŁŠŲ§ŁƒŁ… Ł…Ł† Ų§Ł„Ų¹Ų§Ų¦ŲÆŁŠŁ† ŁˆŲ§Ł„ŁŲ§Ų¦Ų²ŁŠŁ† ŁˆŲ§Ł„Ł…Ł‚ŲØŁˆŁ„ŁŠŁ† ŁƒŁ„ Ų¹Ų§Ł… ŁˆŲ£Ł†ŲŖŁ… ŲØŲ®ŁŠŲ±. Ų¢Ł…ŁŠŁ†Ā 
ŲØŲ³Ł… Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų±Ų­Ł…Ł† Ų§Ł„Ų±Ų­ŁŠŁ…ŲŒ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų±ŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ų§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų±ŁŽŲØŁŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ų©Ł Ų¹ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł Ų£ŁŲ¹ŁŲÆŁ‘ŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ Ų±Ł‘ŁŽŲØŁŁ‘ Ų§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ ŁˆŲ§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ų” ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§Ų­ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ.Ā 
 
Khutbah II
Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų£ŁƒŲØŲ±(Ł„Ɨ) Ł„Ų§ Ų§Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲ§Ł„Ł„Ł‡ Ų£ŁƒŲØŲ±ŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų£ŁƒŲØŲ± ŁˆŁ„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų­Ł…ŲÆĀ 
Ų§Ł„Ų­Ł…ŲÆ Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų°Ł‰ ŁˆŲ­ŲÆŁ‡ ŲµŲÆŁ‚ ŁˆŲ¹ŲÆŁ‡ ŁˆŲ§Ų¹Ų² Ų¬Ł†ŲÆŁ‡ ŁˆŁ‡Ų²Ł… Ų§Ł„Ų§Ų­Ų²Ų§ŲØ ŁˆŲ¹ŲÆŁ‡ ŁˆŁ„Ų§ Ų­ŁˆŁ„ ŁˆŁ„Ų§ Ł‚ŁˆŲ© Ų§Ł„Ų§ ŲØŲ§Ł„Ł„Ł‡. Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… ŁŲµŁ„ ŁˆŲ³Ł„Ł… Ų¹Ł„Ł‰ Ų³ŁŠŲÆŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆ ŲµŲ§Ų­ŲØ ŁƒŁ†Ų² Ų§Ł„Ų±Ų­Ł…Ų© ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ Ų¢Ł„Ł‡ ŁˆŲµŲ­ŲØŁ‡ ŁˆŁ…Ł† ŁˆŲ§Ł„Ų§Ł‡ŲŒ Ų§Ł…Ų§ ŲØŲ¹ŲÆŁ‡ŲŒ ŁŁŠŲ§ Ų§ŁŠŁ‡Ų§ Ų§Ł„Ų­Ų§Ų¶Ų±ŁˆŁ† Ų§ŲŖŁ‚ŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŲŒ Ų§ŲŖŁ‚ŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų­Ł‚ ŲŖŁ‚Ų§ŲŖŁ‡ ŁˆŁ„Ų§ ŲŖŁ…ŁˆŲŖŁ† Ų§Ł„Ų§ ŁˆŲ§Ł†ŲŖŁ… Ł…Ų³Ł„Ł…ŁˆŁ†. Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŁ‰ ŁƒŲŖŲ§ŲØŁ‡ Ų§Ł„ŁƒŲ±ŁŠŁ… ŁˆŲ§Ł„Ų¹ŲµŲ± Ų§Ł† Ų§Ł„Ų§Ł†Ų³Ų§Ł† Ł„ŁŁ‰ Ų®Ų³Ų± Ų§Ł„Ų§ Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† Ų¢Ł…Ł†ŁˆŲ§ ŁˆŲ¹Ł…Ł„ŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲµŲ§Ł„Ų­Ų§ŲŖ ŁˆŲŖŁˆŲ§ŲµŁˆŲ§ ŲØŲ§Ł„Ų­Ł‚ ŁˆŲŖŁˆŲ§ŲµŁˆŲ§ ŲØŲ§Ł„ŲµŲØŲ±. Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… Ų§ŲŗŁŲ± Ł„Ł„Ł…Ų³Ł„Ł…ŁŠŁ† ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų³Ł„Ł…Ų§ŲŖ ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł†ŁŠŁ† ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł†Ų§ŲŖ Ų§Ł„Ų§Ų­ŁŠŲ§Ų” Ł…Ł†Ł‡Ł… ŁˆŲ§Ł„Ų§Ł…ŁˆŲ§ŲŖŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… Ų§Ų¹Ų² Ų§Ł„Ų§Ų³Ł„Ų§Ł… ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų³Ł„Ł…ŁŠŁ† ŁˆŲ§Ł‡Ł„Łƒ Ų§Ł„ŁƒŁŲ±Ų© ŁˆŲ§Ł„ŲøŲ§Ł„Ł…ŁŠŁ†. Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… Ł„Ų§ ŲŖŲ³Ł„Ų· Ų¹Ł„ŁŠŁ†Ų§ ŲØŲ°Ł†ŁˆŲØŁ†Ų§ Ł…Ł† Ł„Ų§ ŁŠŲ®Ų§ŁŁƒ ŁˆŁ„Ų§ ŁŠŲ±Ų­Ł…Ł†Ų§. Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… Ų§Ų¬Ų¹Ł„ ŲØŁ„ŲÆŲŖŁ†Ų§ Ų§Ł†ŲÆŁˆŁ†ŁŠŲ³ŁŠŲ§ ŲØŁ„ŲÆŲ© Ų·ŁŠŲØŲ© ŲŖŲ¬Ų±Ł‰ ŁŁŠŁ‡Ų§ Ų§Ų­ŁƒŲ§Ł…Łƒ ŁˆŲ±Ų³ŁˆŁ„ŁƒŲŒ ŲØŲ±Ų­Ł…ŲŖŁƒ ŁŠŲ§ Ų§Ų±Ų­Ł… Ų§Ł„Ų±Ų§Ų­Ł…ŁŠŁ†.Ā 
ŁŁŠŲ§ Ų¹ŲØŲ§ŲÆ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł† Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁŠŲ£Ł…Ų± ŲØŲ§Ł„Ų¹ŲÆŁ„ ŁˆŲ§Ł„Ų§Ų­Ų³Ų§Ł† ŁˆŲ§ŁŠŲŖŲ§Ų” Ų°Ł‰ Ų§Ł„Ł‚Ų±ŲØŁ‰ ŁˆŁŠŁ†Ł‡Ł‰ Ų¹Ł† Ų§Ł„ŁŲ­Ų“Ų§Ų” ŁˆŲ§Ł„Ł…Ł†ŁƒŲ± ŁˆŁ„Ų°ŁƒŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų£ŁƒŲØŲ±
 
Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyah, SemarangĀ