Internasional

Israel Larang Tahanan Palestina Tonton Piala Dunia

Sen, 28 Mei 2018 | 20:30 WIB

Israel Larang Tahanan Palestina Tonton Piala Dunia

Foto: Haaretz newspaper

Tel Aviv, NU Online
Selama ini penjara-penjara di Israel memberikan hak menonton televisi bagi para tahanan kelompok Hamas, sebuah organisasi Islam Palestina yang kerap kali berkonfrontasi langsung dengan pasukan keamanan Israel. 

Terkait hal ini, pemerintah Israel berupaya untuk membatasi para tahanan Hamas dari menonton televisi.

Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan memberikan instruksi kepada Dinas Penjara Israel Ofra Klinger untuk melarang tahanan Hamas di penjara Israel menonton gelaran sepak bola Piala Dunia pada Juni nanti.

Erdan berdalih, Hamas telah menahan tentara Israel dan menculik warga sipil Israel di Jalur Gaza. Instruksi Menteri Erdan tersebut dibuat untuk memberikan tekanan kepada para tahanan Hamas.

“Saya tidak bermaksud mengizinkan para teroris Hamas untuk menonton Piala Dunia sementara tentara kami (Israel) ditahan di Gaza dan warga sipil kami diculik,” kata Erdan, dilansir Jerusalem Post, Senin (28/5).

Sebelumnya, Erdan juga telah mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk menekan Hamas seperti menghentikan hak kunjungan keluarga tahanan, tidak mengembalikan tubuh tahanan yang meninggal, dan lainnya.

Sesuai dengan peraturan yang ada, para tahanan masih memiliki hak untuk menonton televisi. Meski demikian, Erdan berupaya untuk membuat aturan agar mereka tidak bisa menonton pesta sepak bola terbesar di dunia itu. Alasannya, para tahanan Hamas itu dinilai tidak layak menonton kompetisi olah raga yang menyatukan dunia.

Dilaporkan bahwa saat ini ada sekitar 6.500 tahanan warga Palestina yang mendekam di beberapa penjara Israel. 

Hamas (Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah) merupakan sebuah organisasi Islam Palestina. Sejak 2007, kelompok ini berhasil menguasai Jalur Gaza setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina saat pemilu 2006. 

Hamas cukup keras menentang pendudukan Israel di beberapa wilayah Palestina. Tidak hanya melalui jalur politik, perjuangan Hamas untuk memerdekakan Palestina juga melalui jalur militer. Izzuddin al-Qassam adalah sayap militer Hamas. Beberapa kali Hamas dan tentara Israel terlibat kontak senjata. (Red: Muchlishon)